Sering Alami Ngiler Saat Tidur? Dokter Ungkap Penyebabnya Pernahkah kamu bangun tidur dan mendapati bantal basah karena air liur? Bagi sebagian orang, ngiler saat tidur adalah kejadian biasa. Namun, bagi lainnya, ini bisa terasa memalukan atau bahkan mengkhawatirkan jika terjadi terlalu sering.
Fenomena ini, dalam istilah medis disebut sialorrhea atau drooling, ternyata memiliki berbagai penyebab yang perlu diperhatikan. Untuk memahami lebih dalam, yuk simak penjelasan dari para dokter mengenai apa penyebab ngiler saat tidur dan kapan perlu diwaspadai.
Apa Itu Ngiler Saat Tidur?
Normal atau Perlu Dikhawatirkan?
Ngiler saat tidur adalah kondisi mengalirnya air liur secara tidak sadar dari mulut saat seseorang sedang tidur. Biasanya ini terjadi ketika:
- Posisi tidur membuat mulut terbuka.
- Otot-otot wajah dan mulut menjadi sangat rileks.
- Produksi air liur lebih banyak dari biasanya.
Menurut dr. Fitria Mahadewi, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, sesekali ngiler saat tidur adalah hal normal, terutama jika seseorang tidur dalam posisi miring atau telungkup. Namun, jika terjadi sangat sering atau berlebihan, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu.
Penyebab Umum Ngiler Saat Tidur
1. Posisi Tidur yang Salah
Tidur dengan posisi miring atau telungkup membuat gravitasi menarik air liur ke luar dari mulut. Ini adalah penyebab paling umum dari ngiler saat tidur.
Tips sederhana:
- Cobalah tidur dalam posisi terlentang untuk membantu menjaga mulut tetap tertutup.
2. Masalah Hidung atau Pernapasan
Jika kamu mengalami hidung tersumbat karena flu, alergi, atau sinusitis, kemungkinan besar akan bernapas lewat mulut saat tidur, yang meningkatkan risiko ngiler.
Kondisi terkait:
- Rhinitis alergi
- Deviasi septum
- Infeksi saluran napas atas
dr. Fitria menambahkan:
“Bernapas lewat mulut saat tidur akan membuat produksi air liur tampak berlebihan karena mulut tetap terbuka sepanjang malam.”
3. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur serius di mana pernapasan berhenti berulang kali selama tidur. Salah satu gejalanya adalah mulut terbuka dan produksi air liur berlebih.
Tanda sleep apnea lainnya:
- Mendengkur keras
- Terbangun dengan rasa tersedak
- Merasa lelah meskipun sudah cukup tidur
Jika kamu sering ngiler disertai gejala ini, segera konsultasikan ke dokter spesialis tidur.
4. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat, terutama obat penenang, antipsikotik, dan obat untuk penyakit Parkinson, diketahui dapat meningkatkan produksi air liur.
Jika kamu baru mengonsumsi obat tertentu dan mulai sering ngiler saat tidur, bicarakan dengan dokter mengenai kemungkinan efek samping tersebut.
5. Gangguan Saraf
Pada kasus yang lebih jarang, ngiler saat tidur bisa dikaitkan dengan gangguan saraf yang memengaruhi kontrol otot mulut dan tenggorokan, seperti:
- Stroke
- Penyakit Parkinson
- Cerebral palsy
Namun, pada umumnya ngiler karena sebab ini disertai gejala neurologis lain seperti kesulitan berbicara, menelan, atau kelemahan otot.
Kapan Harus Khawatir Tentang Ngiler Saat Tidur?
Menurut dr. Fitria Mahadewi, kamu perlu mempertimbangkan untuk konsultasi ke dokter jika:
- Ngiler terjadi hampir setiap malam dan dalam jumlah banyak.
- Mengganggu kualitas tidur atau hubungan dengan pasangan.
- Disertai gejala lain seperti sesak napas, mendengkur berat, atau nyeri tenggorokan.
- Ada perubahan besar dalam pola tidur atau kesehatan umum.
Cara Mengurangi atau Mengatasi Ngiler Saat Tidur
1. Perbaiki Posisi Tidur
Biasakan tidur dengan posisi terlentang. Gunakan bantal ergonomis untuk menopang leher dan kepala dengan baik sehingga mulut tetap tertutup.
2. Atasi Masalah Hidung
Jika hidungmu sering mampet:
- Gunakan semprotan saline sebelum tidur.
- Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara kamar.
- Cari pengobatan untuk alergi atau infeksi sinus.
3. Lakukan Terapi untuk Sleep Apnea
Jika dicurigai sleep apnea:
- Lakukan tes tidur (polisomnografi).
- Gunakan alat bantu pernapasan seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) jika direkomendasikan dokter.
4. Perhatikan Obat yang Dikonsumsi
Diskusikan dengan dokter jika kamu merasa obat yang dikonsumsi menyebabkan ngiler. Dokter bisa menyesuaikan dosis atau mengganti jenis obat.
5. Terapi Fisioterapi dan Latihan Otot Wajah
Untuk kasus berat (seperti pada pasien stroke ringan), latihan memperkuat otot wajah dan latihan kontrol menelan bisa membantu mengurangi saat tidur.
Biasanya ini dilakukan dengan bantuan terapis wicara atau fisioterapis neurologi.
Ngiler Bisa Normal, Tapi Tetap Perlu Diwaspadai
Tidur sebagian besar adalah fenomena normal, terutama karena posisi tidur atau kondisi ringan seperti flu. Namun, jika terjadi terus-menerus atau disertai gejala lain yang mengganggu, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter.