6 Efek Minum Kopi Campur Susu: Waspada Dampak Negatif Jakarta, 18 April 2025 – Tren minuman kopi kekinian yang dicampur susu seperti café latte, kopi susu gula aren, hingga es kopi susu literan, kini menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari masyarakat urban. Rasanya memang lebih lembut dan creamy dibanding kopi hitam biasa. Tapi pertanyaannya, apakah aman mengonsumsi kopi campur susu setiap hari?
Ternyata, minuman ini tidak selalu sehat. Jika dikonsumsi secara berlebihan atau dengan bahan tambahan tak seimbang, kopi campur susu bisa menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi tubuh. Simak penjelasan lengkapnya berikut.
1. Efek Menyebabkan Gangguan Pencernaan pada Penderita Lactose Intolerance
Kombinasi Kafein dan Laktosa Bisa Perparah Gejala
Kopi mengandung kafein, sementara susu sapi mengandung laktosa. Bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa, konsumsi kopi campur susu bisa memicu:
- Perut kembung
- Diare
- Mual
- Kram perut
Efek ini akan terasa dalam waktu 30–60 menit setelah konsumsi, tergantung seberapa sensitif tubuh terhadap laktosa.
“Sebaiknya pilih susu nabati jika kamu punya masalah dengan pencernaan,” saran dr. Rina Meidita, ahli gizi klinis dari Jakarta.
2. Efek Meningkatkan Risiko Penumpukan Kalori Tersembunyi
Terlihat Sehat, Padahal Kalorinya Bisa Melejit
Kopi hitam tanpa gula hampir tak mengandung kalori. Tapi saat kamu menambahkan susu (apalagi kental manis), kalori bisa melonjak drastis hingga 150–300 kalori per gelas, tergantung komposisi.
Jika kamu minum 2 gelas kopi susu per hari dan tidak mengatur asupan makan lain, efeknya bisa:
- Berat badan naik tanpa disadari
- Penumpukan lemak visceral (lemak perut)
- Risiko obesitas meningkat
3. Efek Menyebabkan Lonjakan Gula Darah
Apalagi Jika Dicampur Gula Aren atau Sirup Manis
Beberapa varian kopi susu kekinian menyertakan tambahan pemanis seperti:
- Gula aren
- Sirup vanilla
- Krimer buatan
Ini bisa memicu lonjakan gula darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau tanpa disertai makanan berserat.
Efek jangka panjangnya:
- Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
- Ketidakseimbangan hormon insulin
- Mudah lemas dan lapar kembali
4. Menurunkan Efektivitas Kafein
Susu Bisa Mengikat Antioksidan dalam Kopi
Penelitian menunjukkan bahwa protein dalam susu bisa mengikat antioksidan pada kopi, seperti polifenol dan asam klorogenat. Akibatnya, efek positif kopi untuk:
- Meningkatkan fokus
- Menurunkan risiko penyakit jantung
- Menstimulasi metabolisme
…jadi tidak maksimal. Jika kamu minum kopi untuk menjaga stamina atau meningkatkan performa kerja, kopi tanpa campuran justru lebih efektif.
5. Menyebabkan Gangguan Tidur Bila Dikonsumsi Terlalu Malam
Kombinasi Lemak dan Kafein Bertahan Lebih Lama dalam Tubuh
Minum kopi susu di sore atau malam hari bisa mengganggu siklus tidur, terutama karena:
- Kafein menstimulasi sistem saraf hingga 5 jam
- Lemak dari susu memperlambat proses pencernaan
Akibatnya, kamu bisa mengalami:
- Insomnia ringan
- Tidur tidak nyenyak
- Kelelahan esok harinya meski tidur lama
6. Rentan Menimbulkan Ketergantungan
Efek Psikologis dari Rasa dan Energi Instan
Kopi susu bukan hanya soal rasa, tapi juga sensasi. Kandungan kafein memberikan efek “boost”, sementara susu dan gula memberi kenyamanan emosional. Kombinasi ini bisa menimbulkan efek ketergantungan jika:
- Dikonsumsi setiap hari tanpa kontrol
- Jadi pengganti sarapan atau makan siang
- Dipakai sebagai pelarian saat stres
Lama-kelamaan, tubuh akan “minta” minum kopi susu setiap hari, dan kamu akan merasa lemas, pusing, atau tidak fokus jika tidak mengonsumsinya.
Bijaklah dalam Mengonsumsi Kopi Campur Susu
Minuman kopi campur susu memang lezat dan cocok dinikmati saat bekerja, nongkrong, atau sebagai teman begadang. Tapi jika tidak dikontrol, kombinasi antara kafein, gula, dan lemak bisa berbalik menjadi ancaman kesehatan.
Untuk kamu yang ingin tetap sehat tapi tak bisa lepas dari kopi:
– Gunakan susu rendah lemak atau susu nabati
– Batasi gula tambahan (maksimal 1 sendok teh)
– Jangan konsumsi lebih dari 2 gelas per hari
– Hindari kopi susu di atas jam 5 sore